-cerita sebelumnya bisa dibaca di sini-
Aku bersiap mengambil langkah seribu. Aku menoleh sebentar. Mataku terbelalak. Orang itu!
"Woi, Kampr*t! Sini, lo!"
Aku berlari sekuat tenaga bagaikan kuda yang sedang berpacu. Kulewati masjid. Tak kuhiraukan anak-anak yang sedang bermain bola yang biasanya menarik perhatianku. Itu dia rumahku!
Kutekan gagang pintu. Terkunci!
Aku kebingungan. Kulemparkan tas kresek hitam yang kupegang ke sembarang arah. Kemudian aku berlari menuju pohon randu yang bertengger dengan gagahnya di samping rumah. Aku bersembunyi di balik pohon itu. Dan kudengar orang tadi terus memanggilku.
Aku panik.
-bersambung ke sini-
ahhhh kok to be continue sih mak >.<
ReplyDeletehuaa mak maapkan ya baru bisa coment,selama ini jadi pembaca setia aja karena baca via bebeh.skarang lagi ada waktu onlen via lappy ^.^
makasih lho mak udah mau sempet2in baca tulisanku :)
ReplyDeleteiya bersambung, ya. biar penasaran :p
sana sino continyu... hbis ini lempar ke siapa? :D
ReplyDeletelempar2an mak :D
DeleteWah, harus pegangan ini, dilempar2 terus :D tapi keren
ReplyDeletehahhha sini mak, pegangan sama saya. saya juga bingung ini :D
Deletehadeuhhhh dilempar lagii
ReplyDeletetrus yang balas bisa siapa aja gitu kah mba? ato kudu lapor n ijin dulu?
ReplyDelete