Prompt #10: Shioban dan Kereta Kuda

4.24.2013

Shioban mengintip belasan kereta kuda yang diparkir di halaman istana dari celah pintu gerbang. Cantik sekali mereka. Didandani untuk mengantar-jemput para ratu dan penyihir. Ah, andai aku bisa ....

"Kereta kuda hanya untuk para ratu dan penyihir." 

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika aku menginginkannya?" kata Shioban sambil mendelik ke arah jin penjaga.


"HAHAHAHAHA!" suara jin menggelegar.

Shioban mengernyit. Dari mana jin itu tahu pikiranku? Ah, aku lupa! Jin memang bisa membaca pikiran.

"Aku tahu kamu lupa. Sudah, tidak usah banyak berkhayal. Lihat dirimu! Kotor! Kecil! Mana mungkin kamu bisa?"

Shioban tertunduk. Ia menatap kedua kakinya yang terlihat. Memang kotor. Kotor sekali. Kakinya takbersepatu. Penuh debu. Dan, ya, tubuhnya kecil.

"Pulanglah! Sebentar lagi gelap."

Shioban sedih. Ia ingin sekali berada di dalam sana. Tapi bagaimana mungkin?

"Jangan bersedih, Shioban! Besok pagi coba kamu temui tukang kayu di ujung desa. Bilang padanya bahwa kamu ingin dibuatkan kereta. Yang kecil."

Shioban tersenyum pada jin penjaga dan berkata, "Baiklah. Terimakasih, Jin! Aku akan meminta kereta keledai, bukan kereta kuda!"

Shioban pulang dengan hati yang riang. Ia takperlu berkecil hati hanya karena dilahirkan sebagai seekor keledai.

"Semoga kereta keledaimu bisa berguna untuk penduduk desa," desis jin penjaga.

credit

***

194 kata

35 comments :

  1. ah, jinnya baik...
    tapi... itu dialog dengan jin, masih dialog dengan membaca pikiran ya, mbak ? telepati? *saya kok nangkapnya gitu?

    ReplyDelete
  2. Ooooh... Shioban itu keledai ya mak... :D

    ReplyDelete
  3. Wah, sudut pandang yang tak terduga ;D

    Tadi sempat mengernyitkan dahi di bagian 'Aku tau kamu lupa'
    Setelah baca lagi baru paham deh, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi. Iya, kan jinnya bisa baca pikiran orang lain :)

      Delete
  4. takperlu itu beneran mustinya disambung ya? bukannya 2 kata? *nanya beneran*

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah ya tak jawab tadi, hehe..

      Delete
    2. pertanyaan yang sama. dijawabnya di mana?

      Delete
  5. Oalaa, abis baca punya Mas Sulung, jadi mengira kalo ini tikus juga ternyata kedelai, eh keledai :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukaan. aku gak suka tikus! gara2 tikus, tas kesayanganku yang kusimpen2 jarang dipake, jadi sobek digigitin siti! dasar sittiiiiiikuuuuuuussss!

      Delete
  6. Replies
    1. haduuuh makasih banyak, mamanisa! sinih2, aku kasih coklat. :D

      Delete
  7. happy ending.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. inilah ff pertamaku yang happy ending, mak :D

      Delete
  8. singkat dan mengena..keren mak ^.^

    ReplyDelete
  9. Keledai toh? Hehe...

    tukang kayunya kirakira ngarti bahasa keledai nggk ya? :D

    sipp,, jangn berkecil hati,. :)

    ReplyDelete
  10. Ih... idenya keren2 lho... saya malah belum dapet ide sama sekali hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini idenya biasa aja, Mba.. Ayo nonton film kartun aja, biar keluar idenya :D

      Delete
  11. oo jd keledai hhehe nggak kepikiran maak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, jadi itu keledai, namanya Shioban. Gitu...

      Delete
  12. saya kira tadinya manusia kerdil loh mak...eh ternyata keledai...siiplah.

    ReplyDelete
  13. Hmmm biasanya mak isti lebih keren dari ini loh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. huaaaa aku emang ga bisa bikin cerita anak, Maaaaak TT__TT

      Delete
  14. idenya bagus, mbak Isti. masalahnya, kalimat 'kereta kuda hanya untuk ratu dan penyihir' ini konteksnya adalah penumpang, bukan penarik keretanya. jika Shioban ini keledai, dia ingin menjadi penarik kereta. jadi agak ga sinkron kan.

    bisa dibawa ke blogdongeng. tapi kalimat promptnya dimodif sedikit, supaya konflik antar kalimat itu hilang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oooh.. wah dari sekian banyak yang ngomen, baru ini dapet yang beneran ngritik ceritanya. Makasih, Mbak. Memang, awalnya aku pikir juga kalimat itu konteksnya utk penumpang, tapi aku mau bikin yang lain karena mau pake pov keledai. Jadi memang akunya yang maksa :D

      Haaaasiiik! Bisa ya ke blog dongeng? Okeh, nanti aku edit2 lagi supaya pas jalan ceritanya. Makasih banyak, Mbak Latri :)

      Delete
  15. aku agak kaget waktu jin itu tiba-tiba tertawa. kok tiba-tiba banget ketawa? ada apa? padahal awal kalimat nggak menunjukkan kalau ada interaksi. :)

    ReplyDelete

Thank you for read my story. I would be very pleased if you leave a comment here. ^__^