Prompt #20: Lelaki Itu

7.13.2013

credit

Si perempuan takbisa menahan degup jantung yang membuncah. Pasti malam ini aku akan dilamarnya, pikirnya. Sengaja ia gunakan gaun terbaiknya, demi lelakinya. Namun, sedari tadi ia perhatikan taknampak sedikit pun gelagat bahagia pada pancaran mata lelakinya.

"Maaf, lama menunggu?"

Perempuan itu tersenyum dan menggeleng. Ia tahu pasti lelakinya gerogi setengah mati malam ini. Sedari tadi ia terus ke toilet setiap sepuluh menit.
"Kenapa, sih, senyum-senyum terus?"

"Ah, nggak apa-apa, kok. Ini, minumnya udah datang dari tadi," kata si perempuan sembari menggeser gelas minumannya.

"Aku ..., sebenarnya ...."

Si lelaki menghela napas. Panjang. Diteguknya minuman itu. Sementara si perempuan taksabar menanti lamarannya. Ia sentuh tangan lelakinya di atas meja. Dingin. Betapa tegang wajah si lelaki saat ini. Urat nadi lehernya tampak mencuat, rahangnya mengeras. Seperti hendak mengeluarkan amunisi dari dalam kerongkongannya.

Setelah jeda yang begitu lama, lelaki itu menghabiskan isi gelasnya dengan sekali tegukan.


"Maaf, aku sangat menyangimu ...."

Mata si perempuan berbinar. Seperti mencuri semua cahaya bintang di langit.

Perempuan itu tersenyum, "Kenapa meminta maaf?"

Si lelaki memejamkan mata. Kemudian berkata perlahan, "Aku akan menikahi perempuan pilihan ibuku. Maaf."

Ia bangkit dari kursi kemudian mengecup kening perempuannya. Si perempuan mematung.


***
190 kata.
Versi ff yang saya ambil ceritanya dari cerpen saya, "Lelaki Itu". "Lelaki Itu" merupakan cerpen yang saya tulis sekitar tahun 2007, jadi maklum aja kalo masih banyak bolong-bolongnya. Hehe. Bisa dilihat di sini cerpennya.

9 comments :

Thank you for read my story. I would be very pleased if you leave a comment here. ^__^