Mownin' Cloudy, a set on Flickr.
Pagi itu, tanggal 11 Desember 2013, saya melihat pemandangan yang takbiasa di Suly: awan. Hahaha. Norak, ya, saya? Iya seriusan, selama tinggal di Suly, saya jarang sekali lihat awan putih menghiasi langit biru.
Biasanya, langit biru yang membentang luas bersih sekali, nggak ada sedikit pun bercak-bercak putih dari awan apalagi hitam. Selalu bersih. Lazuardi.
Maka itu, ketika pukul enam pagi saya lihat berawan, saya langsung minta ijin sama suami untuk keluar sebentar motret-motret awan. Dan, cussss bringkittttsss!
Saya keluar dengan perlengkapan seadanya: jaket tebal dan sepatu kets. Nggak kepikiran pakai sarung tangan. Karena saya pikir cuma sebentar aja, kok. Nggak akan kedinginan.
Dodol, ya. Udah tahu lagi winter. Mau ga dinginnya winter itu tetap aja dingin. Lebih dingin dari Jakarta. Masih katro, nih, saya. :D
Alhasil, jepret sana jepret sini selama 15 menit, saya menyerah. Tangan sudah hampir beku, kaku, dan kelu. Iya, tangan kedinginan itu sakit, lho. Kayak ditusuk-tusuk. Tapi seluruh permukaan telapak tangan yang ditusuk-tusuk.
Baiklah. Selamat menikmati hasilnya. Semoga nggak mengecewakan. Sebenarnya masih ada beberapa lagi yang menurut saya bagus, tapi kurang pede. :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletebirunya cantikk....sempat bingung klik gambar kok g bisa,yg kedua bisa...^^
Deletebersih ya mbak isti itu langit :)
ReplyDeleteBersih gimana, Mbak? Lah itu ada awan2nya. Kalau kata saya, sih, nggak "bersih". :p
Deletehasilnya baner2 keren banget
ReplyDeleteMakasih udah mampir. ^_^
DeleteFotonya makin canggih aja nih. Sesuai dengan senjatanya sih. Hehehe
ReplyDeleteHehehhe. Masih belajar, Mbak, ini juga. Masih malu2 sebenarnya naro di tempat umum, hihihi. Makasih udah mampir ya, Mbak. :)
Delete