[Kehamilan Ketiga]: Usia Kandungan 28 Minggu

11.19.2015

Dari aplikasi Pregnancy+ di Android.

Usia Kandungan 28 Minggu


Menjelang usia kandungan 28 minggu, saya makin nggak keruan lagi nungguin jadwal kontrol ke dokter. Pasalnya, benar tidaknya plasenta previa saya ditentukan pada usia kandungan sekarang. Maka doa-doa semakin sering saya sebut. Saya cuma minta, supaya plasenta bergeser sedikit agar bayi saya bisa lahir secara normal dengan mudah nantinya. Itu aja.

Tiba saatnya ke rumah sakit. Kok tumben banget antrean sedikit tapi lama dipanggilnya. Mana petugas resepsionisnya baru. Jadi ditanyain ini-itu lagi. Dan saya sempat ke toilet untuk buang air besar, malahan. Hahaha. Tapi lega abis itu, nggak perlu nahan-nahan angin yang terperangkap di dalam perut lagi. :D

Pas dipanggil dokter, seperti biasa, greeting dan nanya kabar dulu. Lalu tiduran untuk di-USG.

"The baby is good. Girl. She's 1230 grams."
"Alhamdulillah. Is it normal or overweight?"
"A little bit over, but it's okay."
"How about the placenta? Still down?"
"Placenta. The placenta is good. All good."
"Alhamdulillah. It's not covering the serviks anymore?"
"No, it's good."
"So, I don't have placenta previa?"
"Yes. But the baby's head is still up."
"Oh, alhamdulillah."
Nggak apa-apa, deh, Ntar rajin-rajin sujud aja, disuruh sholat sunnah kali, nih.

Nggak ada kata-kata lain yang pantas saya ucap selain alhamdulillah. Puji sykur atas Allah SWT, doa-doa saya dikabulkan. Meski akhirnya timbul masalah lain; kepala bayi yang masih di atas. Tapi, insyaAllah, nanti masih bisa turun. Karena mungkin si bebi bala-bala saya masih senang jungkir-balik di dalam rahim. Masih betah main-main.

Selesai USG, dokter menanyakan kabar nyeri saya. Beliau bersyukur karena rasa nyerinya sudah berkurang banyak. Saya, sih, bilang, masih suka nyeri, tapi ngga kseparah beberapa waktu belakangan. Nyerinya sekarang cuma 1-2 kali aja setiap hari, itu pun kalau malam atau pagi aja. Selebihnya, saya bisa berjalan seperti biasa dan melangkah dengan mudah.

Jadwal bertemu sebulan lagi, itu artinya ketika usia kandungan 32 atau pas 8 bulan. Huaaaah udah mau 8 bulan aja. Ini pas saya tulis posting-an ini si bebi bala-bala udah 30 minggu. Makin nggak sabaran jadinya tapi juga deg-degan menjelang melahirkan nanti.

Sekarang saya bisa tenang membeli perlengkapan bayi yang belum saya jadwalkan. Udah tujuh bulan begini, seharusnya saya udah bisa nyiapin tas perlengkapan saya dan bebi bala-bala ketika bersalin nanti.

Rencana Persalinan


Oh ya, sewaktu habis kontrol, saya mengunjungi bagian admission. Saya keingetan soalnya beberapa hari sebelum kontrol, ditelpon oleh bagian ini dan menanyakan perihal rencana melahirkan saya nanti. Kan, saya bingung, ya. Lahiran masih lama, masih Januari, tapi udah ditanyain. Jadi saya cuma berprasangka baik aja, bahwa mungkin prosedur di rumah sakit ini seperti begini.

Nah, ketika di bagian admission, si Mas-nya ngejelasin tentang biaya persalinannya. Untuk melahirkan secara normal dan operasi, tentu beda. Dan syukurnya, saya bisa mendapatkan diskon karena suami saya bekerja di grup perusahaan yang sama dengan rumah sakit ini. Diskonnya sekitar 15% aja, lumayan lah ya.

Jadi, katanya, saya harus bikin perjanjian dulu sama dokter kandungan saya kalau saya memang mau melahirkan di situ. Pasalnya, dokternya kan sibuk, setiap hari ada aja yang operasi melahirkan. Ya wajar, dokternya ini memang khusus menangani pasian IVF sebenarnya, sementara saya normal-normal aja kehamilannya. Jika saya udah buat perjanjian, meski untuk lahiran normal sekali pun, bagian admission akan menyediakan kamar buat saya.

FYI, melahirkan di Suly itu berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia. Umumnya, pengalaman saya dua kali melahirkan secara normal, setelah melahirkan saya masih menginap di tempat bersalin selama satu malam. Jadi total dua hari satu malam, untuk pake melahirkan normal. Nah, kalau di Suly, setelah melahirkan, beberapa jam setelahnya pasien dibolehkan pulang.

Menurut cerita teman saya, yang pernah melahirkan di rumah sakit pemerintah, pukul sepuluh pagi melahirkan, pukul tiga sore sudah boleh pulang. Dan dia melahirkan secara normal. Duh, tiba-tiba selangkangan saya nyeri dengernya.  >____<

Begitu juga di rumah sakit saya ini. Sekali pun kelas internasional, ternyata peraturannya saya (nanti) dibolehkan pulang sekitar sepuluh jam setelah melahirkan. Kalau (misal) saya mau menginap, bisa disediakan kamar, dan ada tambahan biaya untuk kamarnya, di luar paket melahirkan tadi. Teruuuus, kalau ada companion-nya, misal suami, ada tambahan biaya lagi. Huehehehe. Banyak, ye, bok!

Pasrah aja, deh. Bismillah, yang terbaik buat bebi bala-bala saya. Yang paling saya pikirin nanti itu adalah kalau kontraksinya pas malam hari, sementara Mama saya nggak dapat visa ke Suly, lalu anak-anak sama siapa nanti? Apapun, semua saya serahkan sama Allah. Semoga Mama saya bisa ke Suly, dan saya bisa melahirkan dengan normal.
Sehat-sehat terus, ya, Dedek. Kalo lagi jungkir-balik, kepala udah di bawah, nggak usah ke atas-atas lagi aja. Dedek aktif banget sekarang, apalagi kalau malam. Mama jadi mesam-mesem padahal udah mata udah merem. See you in around 2.5 months, Babe. :))
Sama kayak gambar di atas, dari Pregnancy+ juga ini.

10 comments :

  1. Selamat Mbak. Aku lagi program nih tapi belum diberi rejeki juga.Anak pertama udah minta adik terus. Nggak bisa beli harus bikin :D Iya betul harus banyak-banyak bersujud, teman kerja saya placenta previa, terus hampir tiap saat sujuuuud terus. Bentar-bentar sujud, bentar-bentar sujud. Alhamdulillah nayinya malah lahir normal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Mbak. Semoga diberi momongan di saat yang tepat, ya. :))

      Oh ya... kayaknya ada yang missed, Mbak. Saya nggak plasenta previa, tp kepala bayi masih di atas, makanya saya yang harus banyak2 sujud supaya kepala bayi muter ke bawah. Kalau kasus plasenta previa, sepertinya nggak ada yg bisa dilakukan. Sering-sering sujud pun nggak ngaruh. :))

      Delete
  2. oh, ada aplikasi biar bisa liat bayi di kandungan yah?
    gue baru tau, hahhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan lihat bayi, tapi pengetahuan tentang bayinya. :))

      Delete
  3. Bebi bala-bala, jadi inget temenku juga suka banget ngomong begitu.sehat-sehat terus ya, dan persiapkan tas untuk melahirkan ya...saya juga suka naro tas di mobil suami, meskipun mobil suami ya kemana-mana juga gak bareng aku,

    ReplyDelete
  4. Sudah mau 8 bulan ya Isti, semoga sehat terus baby dan mommynya.
    Iya bener, waktu aku ngelahirin dulu, di klinik bersalin, ada yang barengan denganku pagi hari melahirkan sorenya sudah pulang, dia pake bidan. Nah aku besok lusanya baru pulang karena nunggu visit dokter besoknya. Kalo pake bidan cepet, pagi ngelahirin sore sdh pulang.

    ReplyDelete
  5. duh udah gede aja ya kehamilannya. Sehat terus ya

    ReplyDelete
  6. Sehat-sehat ya adeknya Iam dan Shaki :*

    ReplyDelete
  7. Iiih senengnyaaa. Alhamdulillaah sehat yaaa Mbak. Semoga persalinannya lancar.
    *aku kangen mengandung dan melahirkan lagi* hiks

    ReplyDelete

Thank you for read my story. I would be very pleased if you leave a comment here. ^__^