Tempat wisata di Indonesia memiliki beragam karakteristik yang bisa dieksplor. Mulai dari sisi keindahan panorama yang menjadi alasan wisatawan mengunjungi pantai atau wisata alam lainnya, sejarah yang melatarbelakangi seperti wisata keraton atau benteng yang menjadi saksi bisu sejarah perjalanan bangsa Indonesia, hingga keunikan arsitektur yang menjadi daya magis yang membuahkan ketakjuban wisatawan seperti objek wisata Candi Borobudur.
Selain Candi
Borobudur yang telah mendunia karena keindahan arsitekturnya, di kota Cirebon terdapat
objek wisata yang bisa kamu kunjungi kalau singgah di kota ini. Gua
Sunyaragi atau Taman Air Gua Sunyaragi sering juga disebut istana karang karena
terbuat dari tumpukan batu karang yang semula dibangun untuk tempat meditasi bagi para Sultan Cirebon serta
keluarganya. Bangunan ini mirip dengan candi namun mempunyai jalan berliku dan
lorong gelap di bagian dalam sehingga membuat bangunan ini lebih dikenal dengan
nama Gua Sunyaragi.
Gua Sunyaragi berada
di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, yang berada di pusat kota Cirebon sehingga mudah sekali untuk mendapatkan hotel/ penginapan dan tempat makan khas kota Cirebon. Atau, untuk mempermudah mencari hotel murah
di Cirebon, kamu bisa cari di traveloka.com.
Untuk bisa masuk ke
dalam kompleks Gua Sunyaragi, kita dikenakan bea tiket masuk Rp. 5.000,00
untuk anak, dan Rp. 8.000,00 untuk orang dewasa. Sementara untuk wisatawan asing dikenakan
harga tiket Rp. 10.000,00. Enaknya, sih, selama di sana pakai jasa pemandu wisata lokal, ya. Nantinya kan bisa sekalian jelasin tentang sejarah Gua Sunyaragi juga filosofi yang ada di tiap ruangan gua.
Luas Gua Sunyaragi
mencapai 15 hektar yang terbagi atas bangunan gua, kolam dan panggung
pertunjukan terbuka. Panggung pertunjukan terbuka ini sering digunakan untuk
pertunjukan seni dan budaya untuk menyambut pejabat pusat datang ke Cirebon. Saat
ini, sudah mulai jarang diadakan pentas seni di panggung ini, padahal pertunjukannya sendiri mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk datang mengunjungi Gua Sunyaragi.
Menuju ke bagian dalam, kita akan melihat beberapa bangunan seperti pesanggrahan yang semula dijadikan tempat keluarga kerajaan meluangkan waktu. Kini, bangunan pesanggrahan dijadikan kantor pengelola Gua Sunyaragi. Menuju ke bangunan kedua, Mande Beling yang merupakan tempat istirahat Sultan pada saat mengunjungi Gua Sunyaragi. Bangunan ini berbentuk joglo dan di sekeliling bangunannya terdapat pecahan tempelan beling piring.
Kemudian terdapat
Bangsal Jinem yang menjadi tempat Sultan memberi pengarahan dan menyaksikan
pelatihan perang dengan bentuk podium menghadap lapangan dan berada di paling
atas. Bale Kambang dan Panggung Sendratari merupakan tempat menyimpan gamelan
dan pertunjukan seni budaya.
Gua-gua yang ada di
kompleks Gua Sunyaragi ini menjadi pusat daya tarik objek wisata karena ada di
dalam tumpukan batu karang yang menjadi bahan pembentuk gua. Nama-nama gua yang
berada di sini sesuai dengan fungsinya yaitu antara lain Gua Pengawal yang
menjadi tempat berkumpul dan beristirahat para pengawal Sultan. Gua Simanyang
yang merupakan pos jaga, Gua Arga Jumut yang merupakan tempat berkumpulnya
orang-orang penting kerajaan setelah berperahu di danau Segaran Jati, serta Gua
Padang Ati yang menjadi tempat menyepi. Ada juga Gua Peteng atau tempat
istirahat yang terbagi menjadi ruang panembahan, ruang kaputran, ruang patung
putri China dan menara pengawas. Sedangkan di Gua Kelanggengan terdapat sebuah
pohon lengkeng atau leci yang berusia ratusan tahun hingga kulit dari pohon ini
keras hampir menyerupai batu gua. Di samping pohon terdapat monumen pekuburan
China dan patung Garuda dililit ular. Sedangkan Gua Lawa menjadi rumah bagi
kelelawar.
Bangsal Jinem. Foto dokumentasi anazkia.wordpress.com |
Keunikan arsitektur
bangunan gua makin diperkuat dengan mistik yang menyelimuti sejarah pembuatan
gua ini. Di gua ini terdapat dua ruangan kecil yang terbuat dari batu bata yang
disebut pintu kembar. Letaknya di bagian belakang dari pintu masuk Gua
Sunyaragi. Ruangan ini sangat kecil dan hanya bisa dimasuki oleh satu orang. Namun,
mitosnya dua ruangan tersebut bisa melakukan perjalanan tembus ke Mekkah dan
China, dan pintu ini hanya boleh dimasuki oleh para cendekiawan dan keluarga
kerajaan untuk menuntut ilmu pada masa lalu. Pintu sebelah barat yang bisa
menuju Mekkah merupakan penggambaran Cirebon sebagai kerajaan Islam. Sedangkan
pintu sebelah timur yang bisa menuju ke China merupakan penggambaran asal Putri
Ong Tien yang merupakan salah satu istri Sunan Gunung Jati.
Selain itu,
terdapat sebuah patung yang menjadi legenda di Gua Sunyaragi yaitu Patung
Perawan Sunti yang dikeramatkan pada masanya. Letak patung ini berada di Gua
Peteng tepat di pintu masuk setelah melewati kolam. Patung Batu Perawan Sunti
dipercaya dapat membuat sulit jodoh apabila seorang perawan menyentuhnya. Masyarakat
Cirebon masih berpegang teguh pada mitos legenda Gua Sunyaragi ini. Sedangkan
pemandu wisata selalu memberikan informasi tentang patung ini agar wisatawan tidak
berperilaku sembarangan terutama menyentuh patung ini. Namun semuanya kembali
kepada keyakinan pengunjung masing-masing sampai sejauh mana mereka
menghargai legenda ini. Dulunya, patung ini diberi tanda khusus agar pengunjung
langsung mengetahui keberadaan Patung Batu Perawan Sunti ini.
Udah lama pingin ke sink, tp blm kesampaian. Hiks
ReplyDeleteItu guanya dari karang alami atau buatan sih? Penasaran
ReplyDeleteAku kesana lulus smp. Lupa lagi kayak apa. Cuma inget panasnyaa aja :D
ReplyDeleteYa ampuuuung.. Gua sunyaragi! Ke sana pas SMA.. Udah lama bangeeet. Tapi selalu seneng ke Cirebon karena keluarga besar ada di sini dan makanannya enak-enak hehehe.. Jadi kangeeen
ReplyDeleteJadi pingin susur Gua ini. Unik penampakannya, ya, Mama Manda. :D
ReplyDeleteUnik juga penampakan guanya ini.
ReplyDeleteEnaknya rame-rame kalo ke gua ya *mama penakut :)
merinding ya liat gambarnya, kalau aslinya gimana ya, penasaran
ReplyDeleteWidih, dilihat dari luar itu gua nyeremin. Tapi keren sih guanya. Pengen langsung ke tkp nih.
ReplyDeleteHTMnya murah ya... apa karena tiket masuk yg murah itu jadi penyebab mengapa banyak tempat2 wisata di Indonesia kurang terawat dengan baik ya?
ReplyDeletekeren banget guanya mbak
ReplyDeletewuih.. keren ya ternyata. 6 tahun sekolah di Crb tapi belum pernah kesana huhu
ReplyDeleteaduh ada sulit jodoh kalau menyentuhnya, rada horor ya Mbak Isti. Tapi goanya itu cantik banget, meski cenderung serem. Nanti kalau ketemu temen di Cirebon, aku mau minta dikasih lihat tempatnya ach,
ReplyDeleteBtw, guanya keliatan kayak serem gitu, mbak. Saya ke daerah di luar Jawa Timur belum tau banyak dan baru tahu ini kalau di Cirebon ada gua 'tersembunyi' :3
ReplyDeleteberangkat
ReplyDeleteKeren banget tempatnya apalgai goanya
ReplyDeletewahh, saya baru tahu nih.. makasih banyak buat infonya, semoga bermanfaat bagi para pembaca termasuk saya. perbanyak artikelnya supaya banyak visitor yang betah berkunjung disini.
ReplyDeletemakasih infonya nya mba, dan ini cocok untuk mejadi tempat edukasi yang baik.
ReplyDeletedlu waktu saya sd sering bgt main ke sana, kebetulan tempatnya ga jauh dari rumah saya... Dulu masih enak bisa main kapan aja, dateng kapan aja, cuma sekedar nongkrong2 doang ama temen... tapi skrg udh jarang, yaa mungkin stlh mulai ditarif masuknya, ga mahal sih, tapi gmna gtu.. masa buat iseng2 nongkrong harus bayar kan :D hehe
ReplyDeletebagus banget guanya mba
ReplyDeleteJadi penasaran, semoga tahun depan bisa wisata ke goa sunyaragi
ReplyDeleteGuanya kok bisa begitu yak, masukan list lah sapa tau bisa mampir kan? penasaran
ReplyDeleteGoa nya keren gitu ya bentuknya,
ReplyDeletesemakin banyak aura mistisnya semakin banyak yg pengen kesana, haha
ReplyDeleteIndah Banget ya..jadi pngen selvi disitu
ReplyDeleteBangunan sejak tahun berapa itu ya? masih awet kayanya
ReplyDelete