credit |
"Ia masih mencari handphone itu. Kalau kau mendengar dering
handphone-nya, jangan diangkat! Selamatkan nyawamu!”
Tiba-tiba teringat cerita itu.
Masih pukul sembilan. Rumahku masih dua blok lagi dari sini.
Tapi rasanya sepi sekali malam ini.
Terdengar dering handphone dari kejauhan. Awalnya
ingin kubiarkan saja, namun suaranya makin nyaring. Kulihat lampu handphone menyala di sisi trotoar. Ada panggilan
masuk, mungkin pemiliknya. Kutekan icon telepon hijau, keluar suara serak dan berat di telingaku.
"Kembalikan handphone-ku!"
Seketika kulempar handphone itu ke tanah dan
menoleh ke samping.
Seorang wanita paruh baya dengan kepala plontos berwajah penuh
darah dan mata yang bolong sebelah menatapku.
“Mana handphone-ku?”
Horor-_-
ReplyDeleteiya mbak :D
DeleteHiiiy....
ReplyDeletehiiiiy
Deleteiiih serem mak, hati-hati nanti malam jum;at :-D
ReplyDeleteada apa mak malam jumat? :p
DeleteSereemm, untung baca sore bukan malem.. :)
ReplyDeletehihihi untung yah :))
DeletePadahal itu saya lho yg lg nyari HP.... :p
ReplyDeletewaaaah ini baru serem, komennya! :D
Deletewalah sereemm, untung baca pas siang2 :)
ReplyDelete