Pasar, Autumn 2014

1.09.2016


Foto-foto ini saya ambil kira-kira ketika autumn setahun yang lalu. Memasuki musim gugur, pedagang-pedagang di pasar mulai mengganti barang dagangannya. Banyak dijumpai coats dan boots di sana. Pasar yang saya datangi waktu itu adalah yang khusus menjual barang-barang bekas atau second hand.


Seperti biasa, saya nggak bisa leluasa memotret keadaan dalam pasar, karena tangan saya keberatan menopang kamera dan lebih enak memilah-milih boots yang kece  dulu, sebelum ini, saya pernah motret-motret di dalam pasar lalu ada pedagang yang marah-marah sama saya. Saya nggak boleh foto-foto barang dagangan dia. Sejak itu, kalau saya mau moto, saya selalu minta ijin sama si empunya. Kalau mereka mengijinkan, saya biasanya fotoin penjualnya sekalian. Seperti pada foto di bawah ini.

Baca: Hunting ke Pasar (Lagi)



Si Kaka-nya terlihat pede sekali ketika saya jepret, dan minta difoto sekali lagi setelah nggak puas dengan hasil yang pertama. Hahaha.



Ketika azan Dzuhur berkumandang, beberapa pedagang mulai bersiap-siap mematikan lampu dan memasang tongkat atau apapun yang bisa dijadikan sebuah tanda bahwa tokonya sedang tutup. Nggak tanggung-tanggung, istirahatnya bisa sampai sejam. Dan mereka nggak takut kehilangan pelanggan. Salut saya. Eh, apa karena malas aja ya mereka? *suudzhon*

Saya udah nggak heran lagi kalau di pasar pedagangnya pada rapih-rapih penampilannya. Karena di sini memang budayanya seperti itu. Yang pakai kaos pun jarang banget keliatan, rata-rata pada pakai jas paling banter kemeja lah biasanya. Dan nggak ada yang pakai sandal, pasti pada pakai sepatu semua. Mau itu lagi summer sekali pun, mereka pakainya sepatu.

Baca: Jeprat-jepret di Pasar


Kalau ada yang baru baca tulisan saya ini, dan bingung ini di mana, saat nulis posting-an ini saya masih berdomisili di Suly, Kurdistan, Irak Utara. Saya cuma kagum aja sama penataan pasar di sana yang bersih dan nggak bau. Padahal ya pasar tradisional, bukan pasar modern. Selalu suka kalau main ke pasar dan masuk-masuk ke tempat yang belum pernah ditelusuri. Meskipun sambil bawa anak, tetap nyaman-nyaman aja blusukan-nya.

29 comments :

  1. Dandanannya pada necis, ya. Ngga kayak pedagang di pasar sayur sini. Wkwkkwkw

    ReplyDelete
  2. sepatu bootsnya tinggal milih nih...aku pengen yg pink :)

    ReplyDelete
  3. Yang jualan keren2 yaa pake jas dan kemeja gitu

    ReplyDelete
  4. Nah ini saya juga klo mw motret suka izin dulu krn ya mana tau ga boleh ya Mba, takut dikira mata2 saingan hihi

    ReplyDelete
  5. mba ini dimana? btw boots nya keren keren hehe

    ReplyDelete
  6. Maaf mbak, ini tulisannya berupa sambungan dari tulisan sebelumnya atau gimana ya?
    Soalnya saya kurang jelas dengan lokasi dan point dari tulisan ini 🙏

    ReplyDelete
  7. Ini di luar negri ya mba, maaf kalo salah. Kalo di indonesian seperti pasar rumput

    ReplyDelete
  8. hahaha jadi dianya lihat hasil fotonya dulu ya trus minta foto ulang krn ga puas. Ya ampun itu boots bergelantungan pantesan bikin mupeng

    ReplyDelete
  9. Ini sama dengan suasana pasar tradisional di Kuroshio Ichiba Wakayama, Jepang.
    Pasar tapi seperti mal.

    Aku juga sudah menulis pengalamanku saat menyaksikan Tuna Filleting Show, pertunjukan pemotongan ikan tuna, yang femes di seantero jagat itu.

    Mampir yuuuk, boleh di search pakai kata "Tuna".
    *modus mode on, HAHAHA.

    ReplyDelete
  10. Ih..jadi pengen beli booth nih..

    ReplyDelete
  11. Ini bootsnya baru atau seken yahh?? wahh tinggal milih yahh

    ReplyDelete
  12. Wah serius mba disana jarang yang pakai kaos? Kebayang dalam pikiran saya pasti betapa rapinya disana

    ReplyDelete
  13. Hihihi..pedagangnya gaya-gaya ya necis, subhanallah mereka sangat menaati waktu adzan ya, pasar bisa tutup karena adzan dzuhur

    ReplyDelete
  14. lagi kangeeen ya Isti hehehe...aku paling menikmati musim gugur yang asli cantiiik! nanti mau foto2 aaah

    ReplyDelete
  15. Kalau pedagang di pasar barang Antik di Indonesia cuma pake sandal jepit sama kaus bolong bolong, kadang tampangnya juga kaya preman bikin takut mau nawar, hahaah

    ReplyDelete
  16. Bootsnya cuy, menggoda banget! Banyak pasar di luar yang bersih dan nyaman dan malah jadi salah satu tempat yang wajib di kunjungi

    ReplyDelete
  17. Huaaa keren ya Mbak.
    Saat Adzan mereka istirahat aja atau Shalat dulu sih itu *ehh kepo hihihih
    Mantab banget, berdagang saat summer pun tetap rapi jali ya, lengkap dengan sepatu, padahal kan gerah kan ya. Pasarnya juga bersih banget, isshh beda banget yeee dengan di negara kita :/

    ReplyDelete
  18. Sama seperti budaya orang Jepang yaa...
    Rapi.
    Ke manapun selalu pakai sepatu.

    ReplyDelete
  19. Aku tergoda sama bootsnya, tinggal milih ya mba. Aku waktu abis haji, diajakin jalan-jalan di Jeddah, malah nggak suka. Aku justru tertarik jalan-jalan di pasar yang dekat hotel di Makkah daerah Bakhutmah. Pasarnya rapi dan sukanya tuh jenis makanannya banyak dan bersih. Kalo di Semarang kayak di Gang baru minus babi tentunya, hahaaa

    ReplyDelete
  20. Sekilas kupikir salah tulis.
    Di sini ada yang mirip namanya, Pasar Atom.

    Mba Is lama ya ga balik sana lagi. Kangen pasti.

    ReplyDelete
  21. waowwww penuh dengan sepatu boots. APik-apik dan manis ya Mba.
    Mba Isti tinggal di Suly ya? Rasanya gimana mba di sana, bisa melihat kebudayaan lain sungguh menyenangkan

    ReplyDelete
  22. Aku pengen euyy beli boot. Ntar deh kalo jadi ke Alhambra tahun depan insya Allah.aamiin

    ReplyDelete
  23. Kalo pasar tradisionalnya bersih gini bikin betah ya mba. Dan kalo penjualnya necis2, kita sebagai pembeli emang jadi merasa dihargai sih ya. Dan hepi aja kalo lagi jual.beli 👌

    ReplyDelete
  24. Wiii keren banget yah kalau di luar negri, jadi nemu suasana baru 😊

    ReplyDelete
  25. Foto yang pas di toko sepatu itu bikin galfok. Bootsnya keren keren yaaaa...

    ReplyDelete
  26. boots-nya banyak banget. Itu harga bootsnya mahal-mahal kah, Mba?

    ReplyDelete
  27. Mba bisa sampai ke irak ceritanya gimana. Hebat mereka ya jualan pun necis keren.

    ReplyDelete

Thank you for read my story. I would be very pleased if you leave a comment here. ^__^