"Karena Mas I'am ada di dalam perut Mama. Mama yang melahirkan Mas I'am." Sumpah ini jawaban ngasal banget nggak pake mikir. Lol.
"Jadi Mama yang pilih birthday aku?"
"Bukan. Allah yang pilih."
"Kenapa aku dilahirin? Kenapa aku lahir? Untuk apa aku lahir?"
"...."
Jujur, ini pertanyaan terberat buat saya setelah setahun yang lalu dia menanyakan tentang bagaimana caranya Allah masukin bayi ke dalam perut wanita. Saya pernah tulis ceritanya di blog ini juga, judulnya "Mom, Why?".
Saya kaget waktu dia nanya yang di atas. Banget. Saya yang udah siap-siap tutup pintu kamarnya, akhirnya lebih memilih senyum dan nyamperin sambil mikirin jawaban. Tentu aja saya bisa menghindar dengan alasan, "Ini udah malam, Mas I'am harus bobo karena udah jam setengah sebelas," tapi saya nggak mau. Saya nggak mau anak saya kecewa dengan jawaban Mamanya. Jadi saya lebih memilih menjawab seadanya dan sebisanya saya, agar dia mudah mengerti.
Saya kaget waktu dia nanya yang di atas. Banget. Saya yang udah siap-siap tutup pintu kamarnya, akhirnya lebih memilih senyum dan nyamperin sambil mikirin jawaban. Tentu aja saya bisa menghindar dengan alasan, "Ini udah malam, Mas I'am harus bobo karena udah jam setengah sebelas," tapi saya nggak mau. Saya nggak mau anak saya kecewa dengan jawaban Mamanya. Jadi saya lebih memilih menjawab seadanya dan sebisanya saya, agar dia mudah mengerti.
Saya bilang, "Karena Allah sayang sama Mas I'am. Allah mau kita beribadah, soalnya nanti kita dikumpulkan lagi dan bertemu di Surga."
Terus dia nanya lagi kenapa Allah bikin orangnya banyak banget, kenapa nggak sedikit, karena dia maunya cuma ada sekitar 45-an aja. Hehehe. Saya, sih, jawabnya, "Karena kalau sedikit nanti sepi. Bumi itu kan besar dan luas, jadi kalau cuma 45 aja terlalu sedikit. Di sekolah Mas I'am aja ada banyak."
Saya nggak tahu jawaban saya itu benar atau enggak. Saya juga nggak tahu jawaban saya itu memuaskan rasa penasarannya I'am atau enggak. Saya pun nggak tahu jawaban saya itu bisa dia mengerti atau enggak. Yang jelas, setelah saya jawab, dia hanya diam dan nggak nanya apa-apa lagi terkait jawaban saya. Ya udah, langsung aja saya tutup dengan kalimat pamungkas, "Dah, sekarang Mas I'am bobo, ya, biar besok bangunnya nggak susah."
Saya nggak tahu jawaban saya itu benar atau enggak. Saya juga nggak tahu jawaban saya itu memuaskan rasa penasarannya I'am atau enggak. Saya pun nggak tahu jawaban saya itu bisa dia mengerti atau enggak. Yang jelas, setelah saya jawab, dia hanya diam dan nggak nanya apa-apa lagi terkait jawaban saya. Ya udah, langsung aja saya tutup dengan kalimat pamungkas, "Dah, sekarang Mas I'am bobo, ya, biar besok bangunnya nggak susah."
Tapi saya jadi penasaran, jawaban apa yang seharusnya saya beri ke I'am supaya dia merasa bahwa alasan dia dilahirkan itu nyata. Mungkin saya perlu nanya ke guru ngajinya anak-anak besok supaya rasa penasaran saya juga hilang. Dan saya harap jawabannya juga memuaskan, bisa dimengerti sama anak-anak. FYI, I'am sekarang usianya 7 tahun.
Kalau teman-teman, ada yang pernah ditanya hal begini? Jawabnya gimana? Share dong di kolom komen. Trimikisi. :)
Bingung ya Mbak, jawabnya. Harus mikir berkali2 untuk ngejawab yg tertepat dan dg bahas mereka. Anak2 memang super sekali :)
ReplyDeleteAku ikutan nyimak jawaban2 disini aja yah, aku blm pernah ditanya itu soalnya hehehe
ReplyDeletebelum pernah dityin kayak gini, pernahnya..aku lahirnya dari mana Bu??
ReplyDeleteAku ikut bingung mbak, belum tentu bisa jawab cepet dg bahasa yang bener kaya mba is
ReplyDeleteYang pernah ditanyakan Faiz, kenapa Faiz lahirnya bulan Oktober tanggal 10? bukan bulan Januari tanggal 1,
ReplyDeleteAku hanya menjawab semuanya sudah diatur sama Allah. Alhamdulillah titik...hehee,
Sekarang Faiz lebih suka bertanya hal-hal yang akan datang, contohnya, nanti Faiz jadi apa ya, Mi? nanti Faiz gajinya berapa ya, Mi?
ternyata udah gede ya :)
ReplyDeleteduh pertanyaannya kritis & sambung menyambung pastinya ya. bikin bingung mamanya
ReplyDeleteIya, akhir akhir ini si abang mendadak suka nanya yang di luar nalar kaya gini.. Petanyaan nyeplos yang jujur khas anak-anak yaaa.. Mamanya yang bingung jawabnya gimana yaaa.. Wahahahahahaa
ReplyDelete