Tips Memilih Nama Domain

3.23.2018

Bingung nentuin nama domain untuk blog sendiri? Saya juga awalnya begitu. Coba kita perhatikan lagi blog kita. Isinya apa aja? Apa ada niche khusus untuk blog-nya, atau gado-gado macam blog saya? 🙈 Karena sesungguhnya nama domain yang akan kita pilih ini akan ada selamanya sebagai alamat blog kita. Sebisa mungkin, mudah untuk dicari di Google.

Terhitung sejak 2012, ketika saya pindah ke Suly, blog ini saya hidupkan lagi. Dan setahun setelahnya, saya kepincut dengan domain berbayar. Pengin banget rasanya kayak temen-temen blogger lain yang nama blog-nya cakep dan gampang diinget. Plus-nya, eksklusif karena nggak mungkin ada akun lain yang pakai nama domainnya.

Dan setelah saya sukses ganti ke domain berbayar, saya jadi suka merhatiin tuh nama-nama domain blogger lain, hehe. Lucu-lucu. Ada yang sesuai dengan nama pemiliknya, ada juga yang sesuai dengan niche blog-nya. 

Tips Memilih Nama Domain


1. Sesuaikan dengan niche blog


Lihat isi blog, punya niche kah? Atau campur-campur? Biasanya yang isinya fokus ke satu niche aja akan lebih mudah untuk menentukan nama domain. Misal isi blog fokus ke makanan, atau ke fotografi saja, akan berbeda dengan blog isinya semua tema ada di situ. Jangan sampai nama yang dipilih nggak ada hubungannya dengan isi blog kita hanya karena ingin menarik pembaca saja. 

2. Gunakan nama yang singkat dan mudah diingat

Dulu, ketika saya mau ganti nama domain, sempat galau juga. Mending ganti namanya sekalian, apa pakai nama yang udah ada? FYI, nama blog saya dulu tulisansiisti.blogspot.com. Kalau saya tetap pakai itu, sepertinya nggak akan mencerminkan blog saya sepenuhnya. Waktu itu sih saya bikin nama itu karena isi blog kebanyakan flashfiction.


Setelah dipikir-pikir, saya mengubah nama blog yang tadinya tulisansiisti.blogspot.com, menjadi istiadzah.com. Saya pikir nama itu cukup simpel dan mudah diingat, daripada harus bersikeukeuh pakai tulisansiisti sebagai nama domain. Ribet aja kalau orang lagin mau ngetiknya. Lagian juga, kesannya kurang keren gitu. 😁


3. Gunakan bantuan Google untuk megecek nama domain

Kesel aja kan kalau kita udah punya nama buat domain, pas mau daftar eh tau-tau udah ada yang punya. Untuk mengurangi kekesalan itu, enaknya kan kita ngecek dulu aja di Google, kira-kia nama domain yang mau kita pakai ini udah ada atau belum? Jadi begitu cek di Google ternyata udah ada yang punya, kita bisa cek lagi dengan nama lain yang udah kita list. Kalau pas dicek belum ada yang pakai, berarti masih tersedia dan bisa kita gunakan.

4. Pilih web hosting yang tepat

Nah, kalau nama udah dapet, sekarang saatnya pilih web hosting! Ada banyak sekali web hosting lokal yang bisa kita pilih. Kalau dulu, sih, kayaknya saya hanya punya sedikit pilihan aja dan waktu itu belinya pun ngurus sendiri, nggak pakai minta bantuan teman segala. Sekarang? Udah makin mudah dan banyak banget pilihan paketnya. Salah satu web hosting yang bisa jadi pilihan adalah Niagahoster


Ada paket unlimited yang murah dimulai Rp 19.800/bulan. Fix, ini mah murah banget ya kan. Coba dikali aja 12 bulan, cuma Rp 237.600,- doang! Dibandingin sama teman saya yang pakai Wordpress biasanya bayar tahunan sampe 500 ribu, ini cuma setengahnya aja, masak! 😍

Di Niagahoster, ada juga yang namanya Website Instan. Kalau kita buta soal beginian tapi tetep pengin ngurus sendiri, nah paket ini bisa jadi pilihan! Dan, ternyata ada garansi 30 hari uang kembali, lho! Terus, satu lagi kelebihannya Niagahoster adalah, customer care-nya support 24 jam selama 7 hari! Kapan pun kita butuh bantuan, mereka siap non-stop. 

Gimana? Udah dapet nama domain dan siap beli hosting? Cuss ah kita ke Niagahoster!

1 comment :

Thank you for read my story. I would be very pleased if you leave a comment here. ^__^