No Carbs, No Worries!

Seminggu yang lalu saya diundang Blogger Perempuan ke acara talkshow bersama SOYJOY. Kami diajak untuk mengukur lingkar pinggang masing-masing. Katanya, lingkar pinggang perempuan itu sebaiknya nggak lebih dari 4 jengkal atau 80 cm karena bisa berisiko diabetes.

Saya sih udah nggak pede duluan, soalnya perut masih belum bisa diajak kerjasama untuk mengecil. Padahal sekarang saya makan udah nggak pakai nasi, lho. Dan tahu nggak, berapa lingkar pinggang saya pas diukur? 4 jengkal lebih seperempat. 🙈

Kabar buruknya, diabetes dan obesitas paling banyak dialami oleh perempuan.  😰

Apa yang bikin lingkar pinggang melebar, sih? Perasaan makan juga nggak banyak-banyak amat. Menurut ahli gizi, Mbak Seala Septiani, yang juga dosen di UI, jawabannya adalah: NASI. 😷

Nasi termasuk salah satu makanan yang mengandung high GI (glicemic index), yaitu angka yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan dapat meningkatkan gula darah dalam tubuh. Sementara di Indonesia, belum dibilang "makan" kalau nggak pakai nasi, ya kan? Padahal, nasi itu salah satu faktor utama diabetes karena nasi mengandung karbohidrat. Sementara karbohidrat itu menyimpan gula. 

Nah, lingkar pinggang membesar bukan semata-mata karena kita habis melahirkan aja, tapi AKUMULASI sejak kita masih gadis. Mungkin waktu jaman masih kuliah jadwal makannya nggak teratur, apalagi keseringan makan mie instan. Waktu itu, sih, belum berasa, ya, pengaruhnya sama badan. Pas udah menikah dan punya anak begini baru, deh. Menyesal. 😢

Kurangin Karbo

Source: Pinterest

Sekarang saya udah lebih aware sama makanan yang akan masuk ke dalam tubuh. Sekitar 3 bulan belakangan ini saya ngurangin banget yang namanya karbohidrat, terutama nasi. Jadi, kalau makan siang dan malam, saya ambil sayur dan lauknya aja. Pakai sambal? Tetap. Tapi dengan nggak adanya nasi di piring, porsi makan jadi berkurang. Dan otomatis kenyang ketika makanan di piring sudah habis.

Sarapan Buah

Kalau untuk sarapan, saya makan buah. Kadang buah dipotong-potong lalu makan begitu aja, kadang saya bikin smoothie, kadang juga buat campuran oat atau overnight oat. Kurang lebih selama satu bulan terbiasa sarapan buah, sekarang kalau diajakin makan bubur ayam suka kekenyangan. Satu porsi itu kelebihan untuk saya. Malah kadang ngeliatnya aja udah kenyang duluan. Perutnya pengin makan yang ringan-ringan aja.

Oh ya, udah satu bulan ini juga saya langganan susu kedelai yang diantar setiap hari ke rumah.

[Baca: Overnight Oatmeal]

Overnight Oat

Ganti Snack yang Sehat

Penyebab terbesar kenaikan berat badan adalah ngemil. Ngemil yang nggak sehat. Tapi, kalau kita bisa maintain camilan, di sini lah kunci suksesnya.

Pas kemarin ikut workshop, saya sempat ditawarin ngopi waktu lagi nunggu acara dimulai. Tapi saya udah lama nggak ngopi lagi. Untung aja saya sedia SOYJOY di tas. Karena SOYJOY itu kandungan utamanya kedelai yang kaya akan serat & protein, jadi bikin lama kenyangnya. Lagipula  SOYJOY ini low GI, cocok dijadiin camilan.

Anyway, setelah kurang lebih sebulan sarapan buah dan kurangin karbo 3 bulan belakangan, sistem pencernaan saya jadi lancaaar sekali. Yang tadinya nggak teratur, sekarang setiap pagi rutin buang air besar. Yuk, sama-sama jaga pola makan biar bisa hidup enak!

No carbs, no worries!