Karena setting cerita ini berlatar di sebuah desa di Jawa, jadi mbacanya pake logat Jawa, yak :p
___________
Ratno baru saja akan ke pasar antik ketika Ratni, adiknya, memanggilnya.
"Cari kristal apa lagi tho, Mas?"
"Kendi."
"Mas... Mas... Capek-capek ke pasar setiap hari tapi nggak dapat opo-opo. Mbok lihat di internet kan banyak, Mas!"
Ratno mengernyitkan dahi. "Lho, ada yang jual barang-barang antik ta di internet? Aku nyari kristal, lho! Nanti pecah kalo pengirimannya jauh!"
"Makanya ojo buka Facebook aja taunya! Huuu, katrok kamu, Mas!"
Ratno pun mengurungkan niatnya ke pasar antik hari ini. Ia asyik berselancar mencari kristal yang bentuknya sesuai dengan keinginannya: kendi. Di kamar khusus penyimpanan kristal-kristalnya, hanya bentuk kendi yang belum ia miliki.
"Iki dua ratus ribu, lho, Mas. Kamu nggak sayang beli-beli ginian terus?" protes Ratni.
"Kita tunggu besok, ya. Kamu lihat sendiri bentuk aslinya seperti apa."
*
Lima hari kemudian.
"Mas, paketmu akhirnya datang juga!" panggil Ratni dari luar rumah.
Ratno langsung loncat dari tempat tidur dan berlari menghampiri Ratni.
"Akhirnya! Gimana, sih, kok lama? Mudah-mudahan nggak pecah kendinya."
"Wis, istighfar! Dua ratus ribu, iki! Tak buka, yo?"
"Pelan-pelan!"
Ratni membuka bungkus paket dengan perlahan. Ratno tampak tak sabar melihatnya.
"Berat, yo, Mas?"
"Lha, iya. Wong kendi kristal! Dua ratus ribu, iki!"
Dus penutup kendi kristal sudah terbuka. Namun tanpa sengaja Ratni menjatuhkan isinya.
"Lha, gimana, tho!" seru Ratno pucat.
Kemudian sebuah batu berukuran sedang menggelinding keluar dari dalam paket. Ratno dan Ratni kebingungan. Ratni memungut batu tersebut sementara Ratno mengambil dus berisi kendi kristalnya.
Mulut Ratno menganga dan matanya terbelalak ketika mengeluarkan kendi yang katanya kristal itu.
"A*uuuuuuuu! Iki kendi plastik dikirimke. Duasar wong edan! Tukang tipu!"
"Hahahahahah!" Ratni tertawa terpingkal-pingkal. "Dua ratus ribuuu!"
***
Words: 264/500
whahahai, ngakak klo dibaca pke logat jawa.
ReplyDeleteizin tak remake pake bahasa batak ya mbak :lol:
aku remake pake bahasa jin boleh ? hihi
Deletehahhaha pake bahasa batak boleh, bahasa jin juga boleh :D
Deletehahahahaha..
ReplyDeletekembar ya mbak, ratno dan ratni
jadi inget galih dan ratna *gak nyambung yah* :D
hmmm boleh deh dibilang kembar juga :D
Deletehihihihi inih lucu jugak, sukaaa...
ReplyDeletemakasi, mbak :)
Deletehaha... aku ki sampai sekarang belum berani lho belanja online. katrok tenan.
ReplyDeleteeh, tapi aku berani belanja onlen di tokonya Carra ;))
:v
Deletengakak sek baca komen yg ini... *baru lanjut bikin komen yg beneran*
mbak La: gapapa kok, mbak. terkadang belanja langsung itu lebih nikmat. megang2 barangnya, nanya2 orangnya, dan nawar2 harganya.
Deletemak Carra: monggo..
hahaha.. ketipuuu :D
ReplyDeletemesakne tenan, wong ndeso diapusi bakul internet :D
whahahhaah wong ndeso sekali2nya belanja online kena tipu :D
DeleteWah, Ratno gak belanja di toko Bagus.com sih hahahaha... :D
ReplyDeleteMbak Isti ada yang dobel.
Ratno baru saja akan ke pasar antik ketika Ratni, adiknya, memanggilnya.
"Mau ke pasar antik lagi, Mas?"
Pembaca sudah tahu Ratno akan ke pasar antik lewat narasi. Tapi info itu diulang lagi lewat dialog.
hahahha iya, dia ga ngerti itu.
Deleteoke, mak. makasih banyak kritiknya. siap diganti! :*
Isooo ae, Kendi plastik isine watu tow?
ReplyDeletekendiny kan plastik, udah pasti enteng. jadi sama si tutinya dimasukin batu untuk pemberat :D
Deletetutinya cerdas :v
kendi kristal dua ratus ribu hahahahha... jutaan mustinya :D
ReplyDeleteini pasti terinspirasi kristalnya Eyang SUbur ini *nuduh*
asik banget!!
iya, aku bingung dengna harganya. mau bikin mahal, tapi kan si ratno orang kaya di desanya, pasti ga bisa mahal2 bgt. terus pas aku liat di blog asli penjual kendi di gambar itu, harnganya cuma 125rb. hiyah, aku naikin aja jadi 200rb :D
Deletekalo yang jutaan, belinya langsung kali ya, ga lewat online. soale aku cari2 juga ga ada yg jual sampe jutaan.
ohya, bener sekali. aku terinspirasi dari eyang subur. hahhahah makasih banyak ya, eyang. tapi aku ga akan dibilang pengikutnya, kan? :p
Kendi plastik kan malah awet tho mbakyu? Dapet bonus batu pulak.. :)
ReplyDeleteSayangnya aku ga bisa baca pake logat Jawa mba. Hehehe. Aku logatkan Aceh wae lah.
ReplyDeleteCritane lucu, bikin ngakak mba, mana aku bacanya sambil ngantri di RS nih, org2 pada ngeliatin deh. 'Nih emak, sakit apa, ya, kok cengar cengir?' :P
ha ha ha ... kendi plastik ternyata :)
ReplyDeleteha ha....lucu mak, keren idenya. kalo ada suarany ini lucu banget dengernya...:-)
ReplyDelete